Do You Believe in Coincidence?

Sash, do you believe in coincidence?

Jika pertanyaan ini muncul sekitar 4 tahun yang lalu saya pasti akan menjawab “Tentu, saya percaya pada yang namanya kebetulan. Kita bisa saling kenal kan juga gara-gara kebetulan aja toh?” Namun, berhubung saya ditanyanya kemarin dulu belum lama (halah bosone mbulet), saya menjawab dengan pasti “Nope, everything that happens in my life and in this universe has its plans. Tidak ada yang namanya kebetulan karena semua sudah Dia rencanakan sejak semula”

Kenapa saya jawab seperti itu? Ya karena saya tau dan percaya dengan pasti bahwa semua yang terjadi pasti memiliki maksud dan tujuan, tidak hanya kebetulan semata. Untuk belajar mempercayai hal ini saya membutuhkan waktu yang cukup lama. Melalui berbagai proses naik turun dan jatuh bangun, bahkan sampai detik ini.

Memang terkadang semua yang terjadi dalam kehidupan saya tampak begitu buruk dan kabur sehingga saya berfikir “Masak sih Tuhan merencanakan ini dalam kehidupan saya? Kayana ndak mungkin banget deh” dan saya protes sama Tuhan. Tapi akhirnya kembali lagi saya disadarkan, bahwa ya,, ini semua memang sudah Dia rencanakan. Ada begitu banyak yang terjadi dalam kehidupan saya, yang dulu saya anggap itu sebagai kebetulan semata, namun pada akhirnya saya menyadari bahwa itu semua bukanlah kebetulan yang benar-benar kebetulan.

Saya bisa kuliah di kampus tercinta ini bukan kebetulan, karena setelah saya berada disini saya jadi tau banyak apa yang menjadi tujuan hidup saya, saya bertemu dengan komunitas dan sahabat-sahabat yang luar biasa yang tidak mungkin saya dapatkan di tempat lain. Lewat mereka saya diajarkan tentang banyak hal, bahkan saya bisa jadi seorang Sash seperti sekarang ini tak lepas dari peran mereka.

Saya terlahir di keluarga saya juga bukan karena kebetulan. Meskipun banyak hal menyakitkan yang terjadi, airmata kesedihan yang tertumpah, perdebatan-perdebatan panjang, hingga seringkali membuat saya hampir tidak kuat menanggungnya serta pernah sekali waktu protes kepada Tuhan “kenapa aku terlahir di keluarga seperti ini ndak seperti keluarga lainnya yang hidup bahagia sejahtera lahir dan batin” Yah saya terlahir dan dibesarkan dalam keluarga saya itu bukan suatu kebetulan. Lewat semua hal dan penderitaan yang saya alami saya menjadi bertumbuh menjadi sosok yang tegar dan tidak mudah menyerah. Saya menjadi sosok yang kuat dan mandiri, dan hal itu tidak mungkin terjadi pada saya jika saya dilahirkan di keluarga yang adem ayem.

Ketika saya hingga saat ini masih belum berhasil menyelesaikan studi saya, sedangkan satu persatu teman seangkatan (bahkan adik tingkat) melenggang pergi meninggalkan saya, saya yakin ini bukan satu kebetulan maupun kesalahan yang Tuhan perbuat. Bukannya saya mau berapologi tentang keterlambatan saya menyelesaikan studi dengan alasan “Ini memang sudah rencana Tuhan” tapi saya melihat ada satu hal yang sedang Tuhan kerjakan dalam kehidupan saya. Dia kasih saya perpanjangan waktu di kampus untuk saya bisa mengerjakan bagian saya sebaik mungkin.

Dan untukmu yang menanyakan tentang hal “coincidence”, saya tahu pasti perkenalan kita bukan suatu kebetulan. Bukan kebetulan jika saya yang disuruh mengikuti acara itu oleh pak bos, bukan kebetulan ketika akhirnya kita saling kenal, bukan kebetulan ketika saya mangkir di hari kedua, bukan kebetulan ketika akhirnya kamu menyapa lewat YM dan melanjutkan perbincangan lewat sms dan telefon, bukan kebetulan ketika akhirnya kita bisa berbagi tentang banyak hal. Saya tahu pasti bahwa Tuhan sudah merancangkan pertemuan kita sejak dahulu.

Tentang kamu (iya tentang kamu) Jujur saya sempat nanya ke Tuhan “Tuhan kenapa engkau mempertemukanku dengannya saat aku sudah dalam kondisi seperti ini? Kenapa ndak dari dulu-dulu ya Tuhan?” tapi saya kembali ingat ucapan seorang kawan regret is worthless. Pasti ada suatu rencana yang sedang Dia persiapkan untuk hidup kita masing-masing. Saya sudah banyak belajar darimu dan kau pun bilang begitu. Melalui keberadaanmu saya jadi lebih menyadari tentang keberadaan dia dalam hidup saya, dan betapa bersyukurnya saya memiliki dia.

Jadi, kembali lagi saya tegaskan, “I do not believe in coincidence” Tuhan mempertemukan kita karena ada satu rencana dan tujuan. Dia melakukan sesuatu dalam hidupku melalui keberadaanmu, dan aku ada untuk memberkati dirimu. Karena segala sesuatu telah tertulis dalam cetak biru hidup kita.

For you created my inmost being; you knit me together in my mother’s womb. I praise you because I am fearfully and wonderfully made; your works are wonderful, I know that full well. My frame was not hidden from you when I was made in the secret place. When I was woven together in the depths of the earth, your eyes saw my unformed body. All the days ordained for me were written in your book before one of them came to be.
Psalm 139:13-16 (NIV)


.: Untukmu dan semua orang yang pernah ada dalam hidupku, kalian ada untuk suatu rencana :.

About Sash

mahasiswa tingkat akhir | reporter | juru ketik | juru potret amatir | pemimpi | penyuka milo hangat, bintang, senja, kunang-kunang View all posts by Sash

6 responses to “Do You Believe in Coincidence?

  • tinaKris

    yups….seperti pernah membacanya…di purpose driven life yak?
    Segala sesuatu tak ada yang kebetulan…semua telah terencana…aku mengenalmu adalah rencanaNya….Aku ngetik comment di sini juga rencanaNya…jadi,semua itu rencanaNya walau hal terkecil sekalipun…yuhu?

    Uhm,,iyah,, tapi tidak hanya dari situ kok,, hasil kontemplasi wkwkwk. Yowis brarti besok aku mbeliin kamu es krim juga telah terencana toh? huehehehehe ^_^

  • tinaKris

    hihihi…. demi sepotong ice cream kukorbankan kata2 dalam otakku untuk memberikan comment…uh,betapa segarnya hidup selalu barter seperti ini.

    dasar,, adik’e sopo kok ngene ki,, ckckckckck,, anak muda jaman sekarang

  • Shine_tul

    setuju!!

    Sedelapan, sembilan, sepuluh ^_^

  • DV

    Bagiku, tak ada yang namanya kebetulan! Semua sudah terencana dengan baik oleh Dia!
    Tulisan ini bagus, mengingatkan!

    Yupz,, bener mas. Thanks!

  • Rei

    Makasih mbak buat tulisannya, bener kata yang komentar di atasku kalau tulisan ini mengingatkan. Semua memang sudah direncanakan sejak semula olehNYA..

    GBU

    ^_^ Sama-sama,, Tuhan berkatimu juga..

  • wongedansurabaya

    *mbrebes, eh melu bahasane arek jogja mbrambangi* 🙂

Leave a reply to tinaKris Cancel reply