Kalau Semarang punya bangunan unik berbentuk kubah yang diberi nama Gereja Blenduk, maka di Jogja juga ada bangunan yang hampir sama dan disebut sebagai masjid Blenduk. Meskipun sama-sama berfungsi sebagai tempat ibadah dengan bentuk ‘mblenduk’, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Gereja Blenduk dibagun oleh bangsa Portugis pada tahun 1753 dengan ciri arsitektur Eropa klasik bergaya pseudo baroque yang megah, dengan 2 menara lonceng di kanan kirinya.
gambar diambil secara ilegal dari sini
Nah kalo Masjid Blenduk? Masjid Blenduk dibangun pada Oktober 2006 oleh LSM WANGO (World Association of Non-Governmental Organization) bekerjasama dengan Domes for the World Foundation (DFTW). Bentuknya sangat sederhana dan tentu saja tidak sebesar serta semegah Gereja Blenduk. Penasaran dengan gambarnya? baca dulu terus sampe selesai hehehe
Kenapa tiba-tiba saya ngomongin tentang bangunan yang mblenduk-mblenduk?
Hal ini dikarenakan beberapa waktu yang lalu saya jalan-jalan ke sebuat tempat di bilangan timur Jogja dan menemukan bangunan-bangunan lucu mirip rumah telletubies. Upz nampaknya kalimat saya perlu diralat. Saya tidak menemukan secara tidak sengaja bangunan tersebut, namun memang berniat main ke lokasi dibangunnya rumah blenduk itu. Seperti biasa, hanya berbekal secuil ingatan dari berita yang pernah saya baca tentang Kompleks Rumah Domes (ini nama aslinya), saya lagi-lagi memaksa mengajak kawan saya untuk berpetualang bersama Dora mencari lokasi bangunan-bangunan lucu tersebut.
Setelah nanya sana-sini dan sedikit debat dengan kawan saya, akhirnya kami menemukan lokasi rumah-rumah tersebut. Oya sebagai pemberitahuan, kawan saya sebenarnya sudah tau dengan kebiasaan saya yang sering ngajakin pergi ke satu tempat tanpa saya tau lokasi pastinya, hanya tau namanya saja. Dia sering marah gara-gara hal itu, tapi anehnya, walau dia sudah tau kebiasaan buruk saya, dia selalu mau saya paksa ajak nemenin saya hehehe :D. Kompleks Rumah Domes ini cukup unik,menarik, dan bisa dijadikan sebagai referensi mblusuk. Siapa sangka, di balik bangunan ‘lucu’ tersebut terselip kisah duka yang mengawali proses pembangunannya.
27 Mei 2006, gempa meluluhlantakkan Jogja dan sekitarnya. Saat itu ada satu daerah yang mengalami kerusakan total, yakni Dusun Sengir. Dusun yang terletak di daerah perbukitan tersebut tanahnya ambles, sehingga rumah-rumah warga yang ada di wilayah tersebut hancur. LSM WANGO dan DFTW pun menawarkan bantuan untuk membuatkan rumah percontohan tahan gempa dan api bagi warga Dusun Sengir. Banyak perdebatan yang mengiringi proses pembuatan rumah tersebut. Yang tidak sesuai dengan budaya lah, yang bentuknya aneh lah, yang tidak sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia lah, yang ini lah, yang itu lah, dan yang lah-lah lainnya. Pada akhirnya sih warga Sengir mau direlokasi ke tempat tersebut.
Saat ini warga yang tinggal di Rumah Domes menyebut kompleks perumahan mereka dengan nama New Nglepen Village (keren euy namanya). Desa Telletubies ini sudah terdaftar di Kabupaten Sleman sebagai salah satu Desa Wisata yang menawarkan program homestay. Saat berkunjung kesana saya sempat ngobrol dengan Pak Sakiran yang mengelola administrasi Desa Wisata. Saya juga mampir ke rumahnya yang sekaligus menjadi pusat informasi bagi wisatawan. Tidak hanya mampir sejenak, tapi saya diijinkan ngublek-ublek tiap ruangan yang ada di rumah Pak Sakiran, bahkan sampai naik-naik ke lantai 2 buat ngambil gambar. Rupanya Pak Sakiran paham kalo pada dasarnya saya pecicilan dan selalu penasaran dengan sesuatu yang baru
Dari penjelasan Pak Sakiran saya jadi tau banyak hal. Rumah dome ini memiliki struktur bangunan tahan gempa dan juga mampu menahan terpaan angin dengan kecepatan 450 km/jam. Katanya sih usia rumah domes bisa sampai berabad-abad (gak bisa bayangin). Satu hal yang menjadikan rumah dome tahan gempa adalah tidak adanya sambungan yang menjadi titik lemah dari bangunan. La gimana mau pake sambungan wong rumahnya aja berbentuk bulat kaya telur angsa. Bentuk bulatnya itu dibuat dengan cetakan berbentuk balon (airform), kemudian di atasnya dicor beton semen.
Puas nanya-nanya dan ngobrak-abrik rumah Pak Sakiran saya melanjutkan sidak muter-muter komples perumahan. Nah saat itu saya lihat Masjid Blenduk. Nama sebenarnya sih bukan Masjid Blenduk, tapi saya aja yang iseng kasih itu nama 😀 , kan bentuknya mblenduk. Berbeda dengan rumah hunian, rumah dome yang digunakan sebagai masjid hanya terdiri dari satu lantai dan tentu saja lebih luas dan lebar.
Kata Pak Sakiran sih kompleks perumahan berbentuk unik ini satu-satunya di Indonesia. Di dunia cuma ada 5 negara yang punya, yaitu India, Nicaragua, Haiti, Paraguay, dan Indonesia. Meskipun lokasi New Nglepen Village mblusuk, ternyata banyak wisatawan maupun peneliti yang berkunjung ke sini. Ya iyalah, gimanapun juga kan ini termasuk lima keajaiban dunia huehehehehe. Sayangnya hingga saat ini masih ada masalah yang cukup mengganjal bagi warga menyangkut tukar guling tanah. Saya sih ndak mudeng masalah-masalah gituan. Saya cuma berdoa (kalo pas ndak lupa) moga-moga masalah kepemilikan lahan bisa cepet selesai. Nah kalo kalian penasaran pengen melihat rumah-rumah blenduk ini secara langsung monggo main ajah kesana. Untuk informasi biaya, petunjuk arah, dan tetek-bengek lainnya, monggo klik disini.
Selamat berkunjung ke rumah blenduk!!
February 11th, 2010 at 10:24 am
lucu banget ya bentuk rumahnyaa… seperti orang eskimo
February 11th, 2010 at 10:57 am
iyah.. Lucu banget.. kalo ujan dindingnya basah semua dung
February 11th, 2010 at 8:28 pm
waktu itu, saya googling dan liat rumah2 anti gempa. bentuknya ya memang kyk rumah mblenduk gini.. mungkin rumah2 itu jg ga ada sambungannya. hebat juga yah di indonesia udah ada rumah anti gempa 😀
February 13th, 2010 at 8:06 am
Wah, jadi gitu ya?Hmmm…keren2…tapi kok, saya sekarang jarang sekali diajak touring to? 😦 sedihnya…
February 13th, 2010 at 11:33 pm
ya ampun, kok ‘mblendhuk’ sih??? huehehehe…..
February 16th, 2010 at 8:41 am
uuu yeah…..Jogja emang uuu yeah…
Udah lama pengen ke sana, belum sempat2…
Thanks Sash..info dan ceritamu menarik… 😉
February 17th, 2010 at 11:09 am
Iya ni..beberapa kali komen di blog tmn2 gk masuk, trnyata masuk Aki. WordPress terutama. Tp anehnya kalo pake hp mlh sukses..
February 18th, 2010 at 6:05 am
saya cari kostum teletubbies dulu ah, baru ke sana.
November 10th, 2010 at 11:44 am
kox bisa rumah mbleduk kan tu rumah dome ………… ” “>
April 22nd, 2011 at 1:49 pm
Rumah dome tepatnya di kec mana dan jln apa?jadi pingin liat ..bolehkah setiap orang yg ke sana masuk ke rmh dome??ada syarat khususnya nda??